Rabu, 22 Oktober 2025

Optimisasi Metode Algoritma Genetika

 

Algoritma Genetika (Genetic Algorithm atau GA) merupakan salah satu metode optimasi berbasis populasi yang terinspirasi oleh proses evolusi biologis makhluk hidup, seperti seleksi alam, reproduksi, dan mutasi. GA pertama kali diperkenalkan oleh John Holland pada tahun 1975 dan telah berkembang luas sebagai salah satu teknik optimasi metaheuristik yang efektif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kompleks, baik linier maupun non linier. GA bekerja dengan cara menyimulasikan proses seleksi alam, di mana solusi terbaik akan bertahan dan berkembang dari generasi ke generasi. Proses ini diawali dengan pembangkitan populasi awal yang berisi kumpulan solusi kandidat (biasa disebut kromosom atau individu), kemudian dilakukan serangkaian operasi genetika secara iteratif untuk mendekati solusi optimum.

Langkah-langkah Umum dalam GA

  1. Inisialisasi populasi : membuat sejumlah individu awal secara acak, yang masing-masing merepresentasikan solusi dari masalah.
  2. Evaluasi fitness : menghitung nilai fitness setiap individu berdasarkan fungsi objektif. Individu dengan fitness lebih baik memiliki peluang lebih besar untuk dipilih.
  3. Seleksi (selection) : memilih pasangan individu induk yang akan menghasilkan keturunan. Metode seleksi umum adalah roulette wheel, tournament selection, dan rank selection.
  4. Crossover (penyilangan) : menggabungkan dua kromosom induk untuk menghasilkan kromosom anak dengan cara tertentu. Ini memungkinkan pewarisan sifat dari dua solusi berbeda.
  5. Mutasi : mengubah sebagian kecil gen dari individu secara acak untuk menjaga keberagaman populasi dan mencegah konvergensi prematur.
  6. Elitism dan iterasi : individu terbaik dapat dipertahankan dalam generasi selanjutnya (elitism). Proses seleksi-crossover-mutasi diulang hingga mencapai jumlah generasi tertentu atau hingga kriteria konvergensi terpenuhi.

Representasi solusi dalam GA adalah dalam bentuk kromosom. Kromosom dapat berupa:

  • Biner (string 0 dan 1),
  • Bilangan real (untuk kasus optimasi kontinu),
  • Struktur lain sesuai kebutuhan (misalnya untuk optimasi jalur atau komposisi).

Fungsi Tujuan dalam GA menjadi dasar dalam mengevaluasi seberapa baik suatu solusi. Tujuan optimasi bisa berupa maksimisasi atau minimisasi, tergantung permasalahan.

Keunggulan GA antara lain :

  • Mampu mencari solusi optimum global dalam ruang solusi yang luas.
  • Tidak memerlukan turunan atau informasi gradien (non-deterministik).
  • Dapat menyelesaikan masalah diskrit maupun kontinu.
  • Tahan terhadap noise dan fungsi tujuan yang tidak mulus.

Keterbatasan GA antara lain :

  • Proses komputasi dapat memakan waktu relatif lama untuk konvergen.
  • Pemilihan parameter seperti ukuran populasi, laju crossover, dan mutasi sangat mempengaruhi hasil.
  • Bisa mengalami premature convergence (terjebak pada solusi lokal).