Pemodelan adalah representasi dari suatu sistem nyata menggunakan bentuk matematis, logis, atau komputasional. Tujuannya adalah untuk memahami, menganalisis, memprediksi, atau mengoptimalkan perilaku sistem tersebut tanpa harus melakukan pengujian langsung yang berpotensi mahal, sulit, atau tidak efisien. Menurut Montgomery (2017), pemodelan adalah proses menyusun hubungan antara variabel input dan output berdasarkan data eksperimen atau prinsip dasar (fisika, kimia, dll.) (Montgomery 2017). Tujuan pemodelan adalah menjelaskan fenomena yang terjadi dalam suatu sistem, memprediksi output berdasarkan input tertentu, mengoptimalkan proses untuk meningkatkan efisiensi atau hasil dan membantu pengambilan keputusan berdasarkan hasil simulasi atau prediksi.
Secara
umum, pemodelan dibedakan menjadi :
a. Model
Fisik
·
Representasi nyata dari sistem.
·
Digunakan untuk eksperimen
visualisasi atau uji coba skala kecil.
b. Model
Matematis
·
Menggunakan persamaan matematis
untuk menggambarkan hubungan antara variabel.
·
Dapat berupa model deterministik
(eksak) atau statistik (berbasis data).
Contoh model matematis terdapat pada
Persamaan 1
Y = f (X1,X2,...,Xn) (1)
di mana
YYY adalah output/respon dan XXX adalah faktor input.
c. Model
Statistik/Empiris
·
Berdasarkan data eksperimen.
·
Menggunakan metode regresi,
ANOVA, RSM (Response Surface Methodology), dan lain-lain.
·
Model statistik adalah pendekatan
matematis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara satu atau lebih
variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen),
berdasarkan data hasil observasi atau eksperimen.
·
Ciri-ciri model statistik:
§ Dibangun
berdasarkan data eksperimen.
§ Memiliki
komponen deterministik dan komponen stokastik (error/residual).
§ Digunakan
untuk prediksi, estimasi, dan pengujian hipotesis.
·
Contoh bentuk umum model
statistik dapat dilihat pada Persamaan 2.
Y
= f(X1, X2, … , Xn) + ε (2)
dimana :
Y =
variabel respon (dependen),
X1,
X2, ... , Xn = variabel independen,
f = fungsi
hubungan (bisa linear, kuadratik, eksponensial, dll.),
ε = error
atau residual.
·
Jenis-jenis model statistik yang
umum antara lain :
§ regresi
linear sederhana
§ regresi
linier berganda
§ model
polinomial
§ model
interaksi (misalnya pada desain eksperimen)
· Model empiris adalah model matematis yang diturunkan langsung dari
hasil eksperimen atau data observasi tanpa berdasarkan teori fisika atau kimia
yang mendasarinya. Model ini digunakan untuk menangkap perilaku sistem secara
praktis.
·
Ciri-ciri model empiris
antara lain :
·
Dibangun dari data percobaan.
·
Tidak selalu menjelaskan mengapa, tapi menjelaskan bagaimana hubungan antar variabel.
·
Berguna untuk optimasi, prediksi,
dan perancangan proses.
· Contoh model empiris, model polinomial kuadratik ditunjukkan pada Persamaan 3
Y=β0+β1X1+β2X2+β11X12+β22X22+β12X1X2+ε
(3)
· Model ini umum digunakan dalam Response
Surface Methodology (RSM).
d. Model
Komputasional/Numerik
·
Menggunakan simulasi berbasis
komputer, misalnya CFD, FEA, atau machine learning.
·
Berguna ketika model matematis
terlalu kompleks untuk diselesaikan secara analitik.
Donald pada tahun 2001 (Donald W.Boyd 2001)
memaparkan bahwa dengan kita dapat memperkirakan bagaimana hubungan x, y, z,
dsb dengan pemodelan. Dalam pemodelan, bentuk simbol pada model harus menunjukkan hubungan kausal antara
variabel-variabel dalam model. Variabel adalah simbol yang berisi suatu nilai:
·
Variabel
independen (VI)
·
Variabel
dependen (VD)